“Jamu Godhog” – Diposkan oleh Teddy Malaka

Jamu godhog, sering kita mendengar nama itu. Bila kita mendengarnya, secara tidak langsung kita membayangkan dan merasakan pahitnya rasa jamu. Tapi taukah anda, bahwa rasa pahit yang terkandung dalam ramuan jamu memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bila kita runut asal usulnya, ketika zaman Kerajaan Majapahit, seorang tabib datang ke kerajaan untuk menyembuhkan penyakit Putri Tribuwana Tungga Dewi, dengan racikan daun yang berasal dari tanaman obat. Setelah ramuan ditumbuk, direbus, diminum lalu sembuhlah putri sang raja.

Indonesia yang terletak di garis tropis membuatnya kaya akan berbagai jenis tanaman. Dan diantara tanaman tersebut, banyak yang mempunyai khasiat untuk tubuh kita. Tak heran ini membuat Indonesia kaya akan pengobatan tradisional dengan bahan alami, salah satunya dengan ramuan jamu. Jamu sendiri ada yang penggunaannya dengan cara diminum maupun dioles pada bagian tubuh. Ramuan jamu ini telah hidup ratusan tahun dalam kehidupan masyarakat, terutama masyarakat Jawa, dan turun temurun hingga masih dipergunakan samapai sekarang. Jamu tradisional dengan berbagai ramuan ini digunakan untuk mendapatkan khasiat yang diinginkan.

Upaya penyembuhan berbagai jenis penyakit melalui teknik kedokteran dan terapi alternatif sudah biasa. Pengobatan dengan memanfaatkan alam sudah dipercaya masyarakat sejak dahulu untuk menyembuhkan penyakit. Memanfaatkan tanaman apotik hidup tanaman obat sebagai bentuk penyembuhan bentuk alami merupakan satu cara “back to nature”.

Dari sinilah akhirnya banyak orang yang mengambil kesempatan ini menjadi suatu peluang usaha yang menjanjikan. Tanaman obat itu kini sudah tersebar kegunaannya hingga ke penjuru Indonesia sebagai salah satu upaya pencegahan, penyembuhan dan terapi kesehatan. Kota Semarang sebagai tempat asal muasaldari usaha jamu dirintis dimana terdapat pabrik jamu terbesar lalu mulai merambah ke kota Jogjakarta. “ Bisa dikatakan Jogya sangat potensial untuk usaha jamu, karena luas area yang mendukung, dimana bibit tanaman obat dapat tumbuh subur terutama di daerah pegunungan,” ungkap Sidik Raharjo, pemilik usaha jamu godhog Merapi Farma di Yogyakarta ini.

Mengenai usaha jamunya ini, bapak yang akrab disapa Sidik ini menceritakan bahwa dengan adanya isu global pengobatan kembali ke alam, maka ia berani merintis usaha jamu ini.” Ada sebagian orang yang percaya bahwa penyembuhan yang berasal dari alam membawa khasiat yang cukup besar. Ketika saya menghadirkan tanaman obat, saya merasa bias membantu menyembuhkan penyakit mereka.” Ungkap anggota Balai Penelitian Tanaman Obat (BPTO) di sela-sela kesibukannya.

Sedikitnya ada 150 jenis tanaman obat yang dibudidayakan Merapi Farma. Di samping membibitkan dan membesarkan berbagai tanaman obat, usaha yang terletak di Jalan Kaliurang Km 21,5, tepatnya di Dusun Sidorejo, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, tersebut juga membuka kedai “Jamu Godhog”. Lokasi kebun tanaman obat yang dikelola Merapi Farma di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta itu terbuka untuk umum. Siapa saja yang tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang berbagai jenis tanaman obat berikut khasiatnya, dapat leluasa mengitari kebun obat yang terletak di sisi utara kedai.

Saat menyusuri kebun yang tertata rapi, pengunjung dapat mengenali setiap jenis tanaman dengan mudah, karena sejumlah besar tanaman di pot sudah diberi keterangan nama berikut bagian dari tanaman yang diambil sebagai bahan jamu. Tidak semua tanaman yang ada dapat dimanfaatkan sebagai obat langsung. Adapula jenis tanaman yang berfungsi sebagai obat luar Misalnya, tanaman mindi (Melia azedarach L), berfungsi sebagai pestisida alami bagi tanaman. Perjalanan menelusuri kebun tanaman obat yang bentuknya memanjang dengan luas sekitar 5.000 meter persegi itu tidak terlalu melelahkan, karena udara wilayah Kaliurang cukup sejuk. Untuk melepas penat, pengunjung dapat menikmati jamu di kedai “Jamu Godhog”.

Minuman-minuman kesehatan yang ditawarkan antara lain jahe spesial, kunir asem, beras kencur, temulawak, dan jahe merah, yang selain segar juga menyehatkan. Pada dasarnya minuman kesehatan harus mengandung anti radang. Kunir dipercaya sebagai obat anti radang yang biasa digunakan dalam campuran jamu. Biasanya dicampur dengan asem untuk jadi minuman oleh wanita yang sedang haid, agar haid yang keluar tidak berbau. Jahe merah, selain memberikan rasa hangat, juga dapat menyembuhkan batuk kering, serta menambah nafsu makan, dan sebagai tonikum.

Minuman-minuman kesehatan saat ini banyak dijual di toko-toko. Minuman yang berguna untuk memperkuat dan menambah stamina serta menjaga kesehatan badan tersebut banyak dibeli orang supaya badan jadi lebih fit. Minuman-minuman tersebut mengandung bahan alami tumbuhan yang mempunyai khasiat untuk tubuh.

Dr. Heru Nurcahya, salah seorang Dosen MIPA di Unversitas Negeri Yogyarkata mengungkapkan bahwa dalam pengobatan medis ada penyakit-penyakit tertentu yang pengobatannya kadang-kadang perlu oprasi atau kemoterapi. Misalnya penyakit kanker yang sudah stadium lanjut, pengobatannya susah, dan itu membuat orang lari ke pengobatan alternatif. “ Penyakit-penyakit itu sebetulnya bisa disebabkan oleh penyebabnya. Ada istilah penyakit infeksi, penyakit degeranatif/ penyakit metabolisme. misalnya kencing manis. Penyakit tersebut disebabkan karena ada gangguan pancreas, sehingga pancreas tidak bisa menghasilkan insulin sehingga menyebabkan kadar gulanya tinggi.Dan itu kalau pengobatan tradisonal disembuhkan dengan minum air tertentu. Atau lainnya. Sebenarnya penyakit tersebut merupakan penyakit gangguan metabolisme. Sehingga disini terjadi kontradiksi antara pengobatan medis dengan pengobatan tradisional. Ibaratnya utara selatan pemahaman kedokteran dengan alternative. Hal-hal seperti ini yang membuat orang menjadi bingung” tuturnya secara jelas, saat ditemui di kediamannya. (Ayu Restia).

Sumber: http://teddymalaka.blogspot.in/2009/05/si-kecil-pencegah-kanker.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *