Hingga saat ini keberadaan jamu terus berkembang, hal ini tercermin pada permintaan terhadap jamu yang terus mengalami peningkatan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, tetapi apabila dibandingkan dengan permintaan obat modern dari industri farmasi nasional, permintaan produk jamu masih kalah jauh. Analisis tentang permintaan jamu hingga tahun 2010 memberikan hasil jumlah permintaan terhadap produk jamu masih lebih rendah yaitu pasar obat modern sebesar Rp 37,5 trilyun dan obat herbal hanya Rp 7,2 trilyun. Walaupun pangsa pasar industri jamu masih tetap rendah dibandingkan dengan industri farmasi tetapi pertumbuhan pangsa pasar industri jamu jauh lebih baik dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan industri farmasi yang malah mengalami penurunan.
Mengapa jamu mengalami peningkatan? Trend saat ini yang serba back to nature menyadarkan masyarakat akan pentingnya penggunaan bahan alami terhadap segala aktivitas kehidupan terutama yang menyangkut tentang kesehatan. Kebanyakan orang telah mengerti bahwa penggunaan obat tradisional selain harganya yang murah, mudah diperoleh, juga memberikan sedikit efek samping terhadap kesehatan. Hal tersebut memberikan peluang pasar yang perlu direspon dengan baik melalui perencanaan produksi yang tepat baik jenis, kuantitas, kualitas, maupun kontinuitas sehingga keberadaan jamu harus terus berkembang.
Jamu merupakan aset bangsa yang harus terus dikembangkan karena jamu tidak hanya sebagai obat tradisional, juga sebagai warisan budaya yang menyentuh aspek ekonomi dan sosial. Berikut adalah beberapa alasan mengapa jamu harus dikembangkan:
- Meminum jamu dapat menjaga kesehatan dengan sedikit efek samping.
Kebanyakan orang mengkonsumsi jamu untuk menjaga kesehatannya, memelihara kecantikan tubuh, supplemen penambah tenaga dan gairah hidup. Jamu yang terdiri dari tanaman obat memberikan dampak yang terlihat lambat tetapi bersifat memperbaiki dibanding obat kimiawi yang memberikan efek cepat tetapi bersifat merusak. Oleh karena itu jamu sering digunakan sebagai kombinasi pengobatan untuk mengobati penyakit kronis. Pengobatan dengan menggunakan tanaman obat memiliki beberapa keuntungan, yaitu relatif aman untuk dikonsumsi, memiliki toksisitas yang rendah serta tidak meninggalkan residu.
- Indonesia berpotensi dalam pengembangan jamu karena memiliki beragam flora didukung oleh tanah yang subur.
Dari sekitar 250.000 jenis tumbuhan yang terdapat di seluruh dunia, WHO memperkirakan 14-28% di antaranya merupakan jenis yang potensial dikembangkan menjadi obat. Di Indonesia sendiri dari sekitar 20.000 jenis tumbuhan yang ada, 7.000 jenis diantaranya memiliki potensi unntuk dikembangkan menjadi tanaman obat. Hal ini menunjukkan kondisi agroklimat Indonesia sangat mendukung pertumbuhan tanaman obat atau biofarmaka.
- Permintaan terhadap jamu terus meningkat baik domestic maupun internasional.
Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Jamu, penjualan obat herbal/jamu di Indonesia pada 2010 menembus angka Rp 7,2 triliun dan pada tahun 2011 mencapai Rp12 triliun, lalu terus meningkat pada tahun 2012 menjadi Rp 13 triliun. Bahkan menurut data riset sekitar 93 persen masyarakat yang pernah minum jamu menyatakan bahwa minum jamu memberikan manfaat bagi tubuh.
Selain untuk konsumsi nasional, jamu tradisional juga berpotensi untuk diekspor ke pasar internasional. Negara tujuan ekspor, menurut data Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat bahan alam Indonesia (GP Jamu), yaitu Malaysia, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Hongkong, Taiwan, Afrika Selatan, Nigeria, Arab Saudi, Timur Tengah, Rusia dan Cile. Ekspor jamu tradisional tersebut sebagian besar masih dilakukan oleh industri jamu yang cukup besar.
- Jamu sebagai sumber pendapatan.
Berbagai usaha dibidang jamu, baik dalam industri berskala kecil atau rumahan hingga industri besar dapat menambah penghasilan negara melalui pajak dan devisa ekspornya. Industri jamu juga tidak membebani pemerintah dengan impor bahan baku jamu karena bahan-bahan pembuatan jamu terdapat di dalam negeri. Walaupun keuntungan yang diperoleh industri jamu tidak sebesar industri rokok atau industri farmasi, tetapi industri ini menyumbangkan dana bakti bagi pelayanan kesehatan masyarakat, karena jamu termasuk jenis alat pengobatan. Adanya industri jamu baik industri kecil maupun besar mampu menyerap tenaga kerja yang berdampak pula pada pengurangan pengangguran serta sebagai sumber pendapatan bagi berbagai pihak mulai dari petani, pekerja hingga pengusaha.
- Minum jamu sudah menjadi kebiasaan.
Saat ini tradisi minum Jamu menjadi populer dikalangan orang indonesia pada umumnya, dimana hampir 80% orang Indonesia menggunakan tradisi minum jamu. Bagi orang Indonesia, jamu sama dengan populernya seperti populernya tradisi minum susu bagi orang-orang barat. Kebiasaan minum jamu masih dipertahankan hingga saat ini karena mengkonsumsi jamu tidak memberikan dampak yang negatif terhadap tubuh, kebanyakan orang mengkonsumsi jamu untuk menjaga kesehatan tubuh mereka. (yd)
*) Disarikan dari berbagai sumber